KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Genting Tanah, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), saat ini tengah menyusun langkah strategis untuk menjadikan wilayahnya sebagai destinasi ekowisata berbasis konservasi alam dan pelestarian satwa liar, khususnya orangutan.
Sebagai wilayah yang terletak di hulu Kukar dan dianugerahi kekayaan ekosistem hutan tropis, Desa Genting Tanah memiliki potensi luar biasa sebagai kawasan wisata alam yang otentik dan berkelanjutan. Kehadiran habitat alami orangutan di kawasan ini menjadi nilai tambah yang sangat strategis dalam pengembangan ekowisata.
Kepala Desa Genting Tanah, Junaidi, menyampaikan bahwa pihaknya tengah merancang kelembagaan pengelolaan wisata sebagai fondasi awal pembangunan destinasi yang profesional dan inklusif.
“Kami masih berada pada tahap perencanaan awal. Kesadaran masyarakat terhadap potensi alam sekitar mulai tumbuh, namun perlu dibingkai dalam struktur kelembagaan yang kokoh agar mampu menopang pengelolaan wisata secara sistematis,” ungkapnya.
Lebih jauh, Junaidi menegaskan bahwa inisiatif ekowisata ini tidak semata bertujuan komersial, melainkan sebagai upaya edukatif untuk menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya konservasi lingkungan dan pelestarian satwa langka.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menyentuh sisi kepedulian terhadap alam. Inisiatif ini adalah milik desa, dan kami berkomitmen untuk mengelolanya secara mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi, mulai dari keterbatasan kapasitas sumber daya manusia hingga akses terhadap pendanaan dan infrastruktur penunjang.
“Kami sangat mengharapkan dukungan nyata, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, agar proses pengembangan destinasi ini dapat berlangsung lebih cepat dan terarah,” harapnya.
Dukungan tersebut turut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, yang menilai bahwa keberhasilan pengelolaan pariwisata desa sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat setempat.
“Kunci utama keberhasilan pengembangan pariwisata desa terletak pada keterlibatan warga sejak tahap perencanaan hingga operasional. Tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, inisiatif wisata akan sulit berkembang secara berkelanjutan,” tegas Arianto.
Pemkab Kukar melalui Dinas Pariwisata menyatakan komitmennya untuk terus mendorong desa-desa potensial seperti Genting Tanah agar menjadi bagian dari peta destinasi unggulan Kukar, sejalan dengan visi pembangunan daerah berbasis lingkungan dan kearifan lokal. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)