Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan pangan daerah dengan memberdayakan petani dan peternak lokal sebagai pilar utama pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam. Langkah ini mencerminkan visi jangka panjang Pemkab dalam menciptakan sistem pangan yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.
Dengan luas wilayah mencapai 27.263 km², Kukar memiliki potensi strategis di bidang pertanian dan peternakan. Oleh sebab itu, sektor ini menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa hingga kecamatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kukar, Ahyani Fadianur Diani, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam konferensi pers yang digelar Selasa (08/04/2025). Ia menegaskan pentingnya keberadaan petani dan peternak lokal dalam menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat Kukar.
“Petani dan peternak lokal adalah ujung tombak ketahanan pangan. Kami terus mendorong agar mereka menjadi lebih mandiri, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemkab Kukar telah merumuskan berbagai langkah strategis, di antaranya penyediaan sarana dan prasarana produksi seperti bibit unggul, pupuk, alat pertanian, serta akses pembiayaan. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan teknis menjadi aspek penting yang tak terpisahkan.
“Kami libatkan lembaga pendidikan dan sektor swasta agar transfer ilmu dan teknologi dapat diterapkan langsung di lapangan. Petani dan peternak perlu pengetahuan baru agar bisa bersaing di pasar,” jelas Ahyani.
Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, volatilitas harga komoditas, hingga ketidakpastian pasar, Pemkab Kukar menekankan pentingnya adaptasi berbasis teknologi dan pendekatan ilmiah. Para pelaku usaha tani dan ternak didorong untuk menggunakan teknologi tepat guna guna menjaga produktivitas dan kualitas hasil produksi.
“Kami berupaya menyiapkan petani dan peternak menghadapi cuaca ekstrem dan dinamika harga pasar. Pelatihan dan informasi berbasis riset akan terus kami perkuat,” sambungnya.
Optimalisasi Lahan dan Kemandirian Pangan Rumah Tangga
Tak hanya menyasar skala besar, Pemkab Kukar juga menggalakkan program pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Masyarakat didorong untuk menanam tanaman pangan seperti sayuran, buah, atau tanaman obat keluarga guna memenuhi kebutuhan konsumsi mandiri.
“Dengan pemanfaatan lahan pekarangan, masyarakat tidak hanya lebih mandiri, tetapi juga bisa membantu mengurangi tekanan inflasi pangan,” kata Ahyani.
Pemkab Kukar menegaskan bahwa pembangunan ketahanan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan memerlukan sinergi bersama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, serta pelaku usaha swasta. Kolaborasi tersebut dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam menciptakan sistem pangan daerah yang stabil dan adaptif terhadap tantangan masa depan.
Melalui program-program ini, Pemkab Kukar optimistis dapat menciptakan lingkungan pertanian dan peternakan yang kuat, inovatif, dan berdaya saing, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan masyarakat secara umum.(wan/ADV/Diskominfo Kukar)