Warga Desa Dukung Proyek Infrastruktur Tenggarong, Minta Pengaturan Lalu Lintas Diperkuat

Ilustrasi - Kondisi Lalu Lintas di Area Proyek.[ist]

TENGGARONG – Proyek pembangunan infrastruktur yang tengah berlangsung di Kecamatan Tenggarong kini memasuki bulan keempat pelaksanaan. Sejumlah pekerjaan besar seperti pelebaran jalan, pembangunan jembatan, perbaikan drainase, hingga penataan bantaran Sungai Tenggarong terus dikebut di berbagai titik strategis.

 

Proyek yang merupakan bagian dari program pembangunan Pemkab Kukar tahun 2025 ini tampak berjalan masif, salah satunya di kawasan Jalan Ahmad Yani dan sekitar jembatan besi. Meski membawa dampak positif jangka panjang, proyek ini juga membawa tantangan tersendiri bagi pengguna jalan, terutama karena pengerjaan memanfaatkan sebagian badan jalan sehingga arus lalu lintas kerap terganggu.

 

Kepala Dusun Melintang Ilir, Hartono, mengatakan bahwa pihak desa telah dilibatkan sejak awal proses sosialisasi. Menurutnya, masyarakat mendukung penuh proyek ini karena merupakan solusi jangka panjang atas masalah kemacetan dan banjir yang sering terjadi di wilayah mereka.

 

“Warga kami sudah diberi pemahaman sejak awal tahun, dan pada prinsipnya mereka mendukung. Pekerjaan ini memang dibutuhkan karena kondisi jalan dan drainase sudah tidak memadai,” ujar Hartono, saat ditemui pada Rabu (16/07/2025).

 

Meski demikian, Hartono juga menyampaikan bahwa sejumlah warga berharap agar pihak terkait memberikan perhatian lebih terhadap pengaturan lalu lintas di lokasi proyek.

 

“Beberapa warga mengeluh karena lalu lintas sering tersendat terutama di jam sibuk. Kami berharap ada petugas yang berjaga untuk membantu mengatur arus kendaraan,” tambahnya.

 

Senada, warga RT 12 Kelurahan Loa Ipuh, Ibu Mardiyah, juga menyampaikan pengalamannya yang hampir setiap hari harus melintasi kawasan proyek. Ia mengatakan, kemacetan kadang sulit dihindari, terutama karena kendaraan besar dan alat berat turut beroperasi di waktu yang sama.

 

“Kalau pagi dan sore, jalan sering padat. Apalagi kalau alat berat lagi kerja, jalan jadi sempit. Kami berharap ada rambu tambahan dan pengaturan satu arah yang lebih jelas,” ungkap Mardiyah.

 

Ia juga mengusulkan agar pemerintah menempatkan petugas di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan demi menjaga keselamatan pengguna jalan.

 

Proyek ini sendiri ditargetkan rampung secara bertahap hingga akhir tahun 2025 dan menjadi bagian dari upaya besar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk meningkatkan kualitas infrastruktur serta kenyamanan transportasi warga.(wan/ADV/Diskominfo Kukar)

 

Print Friendly, PDF & Email