Kukar – Sejumlah agenda penting terus bergulir di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mulai dari kemeriahan Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) ke-6, lanjutan proyek infrastruktur di Tenggarong, hingga wacana pemekaran Kecamatan Tenggarong Seberang. Ketiganya mendapat dukungan luas dari warga dan aparat desa karena dinilai membawa dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Festival Jembayan Kampung Tuha Kembali Bangkitkan Semangat Warga
Perayaan Hari Jadi Desa Jembayan ke-390 yang dirangkai dengan digelarnya kembali FJKT ke-6 disambut antusias oleh masyarakat. Setelah sempat vakum sejak 2019, festival ini kembali hadir dengan berbagai kegiatan budaya, UMKM kuliner, hingga pagelaran seni tradisional.
“Sudah lama kami rindukan festival ini. Selain meriah, ini juga membuka peluang bagi warga untuk jualan dan menampilkan produk lokal,” ujar Rizka, warga RT 4 Desa Jembayan, pada Sabtu (12/7/2025).
Senada, Sekretaris Desa Jembayan, Syarifuddin, menyebut FJKT bukan sekadar pesta rakyat, tetapi momentum kebangkitan budaya dan ekonomi desa. “Lewat festival ini, kita perkuat jati diri dan nilai-nilai gotong royong yang mulai luntur,” tuturnya, dalam wawancara Sabtu (12/7/2025).
Pembangunan Infrastruktur Tenggarong Diharap Tak Abaikan Keselamatan Lalu Lintas
Proyek infrastruktur besar di Kecamatan Tenggarong yang telah berjalan selama empat bulan mendapat apresiasi, namun warga meminta perhatian serius terhadap dampak lalu lintas.
“Pekerjaan memang penting, tapi kami harap ada petugas jaga di jam sibuk. Karena kadang kendaraan saling berebut jalan,” keluh Andi, pengendara ojek online, pada Selasa (15/7/2025).
Ketua RT 12 Kelurahan Timbau, Nasruddin, menambahkan bahwa komunikasi dengan pihak pelaksana cukup baik, namun perlu ditingkatkan di lapangan. “Rambu sudah ada, tapi kesadaran pengendara dan pengawasan petugas sangat dibutuhkan agar tak membahayakan pengguna jalan,” jelasnya, Selasa (15/7/2025).
Pemekaran Tenggarong Seberang Dinilai Solusi untuk Pemerataan Pelayanan
Wacana pemekaran Kecamatan Tenggarong Seberang semakin menguat dan disambut positif oleh warga, terutama dari wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan.
“Saya harus naik perahu, lanjut motor belasan kilometer kalau mau urus KK. Capek dan mahal,” ujar Asri, warga Desa Loa Lepu, Rabu (16/7/2025), saat ditemui di kantor desa.
Sekretaris Desa Teluk Dalam, Hendra, menilai pemekaran sangat layak karena potensi wilayah cukup besar. “Jika terbentuk kecamatan baru, kami bisa lebih cepat membangun dan tak lagi antre program di tingkat kecamatan lama yang wilayahnya terlalu luas,” katanya, Rabu (16/7/2025).
Ketiga isu ini menunjukkan semangat partisipasi dan kesadaran warga terhadap pembangunan di daerahnya. Baik festival budaya, infrastruktur, maupun pemekaran wilayah, semuanya berjalan dengan harapan kuat agar manfaatnya benar-benar menyentuh masyarakat secara langsung.(wan/ADV/Diskominfo Kukar)