SAMARINDA – Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman [Unmul], Herdiansyah Hamzah mengkritik langkah Unmul mengundang dan menghadirkan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru [PKKMB] Universitas Mulawarman 2025.
“Kegiatan [PKKMB] itu pengenalan kehidupan kampus, bukan pengenalan pejabat,” kritik Castro, sapaan akrab Herdiansyah Hamzah, Rabu [6/8/2025].
Seno Aji dihadirkan sebagai pembicara utama dihadapan 6.400 mahasiswa baru dari 14 fakultas yang ada di Unmul dalam acara PKKBM yang digelar di GOR 27 September Unmul, Selasa [5/8/2025].
Tak hanya Seno Aji dari unsur pemerintah, perwakilan unsur militer juga turut hadir, diwakilkan Kepala Kelompok Staf Ahli Pangdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI, Deni Sukwara.
“Belum lagi kehadiran TNI yang diwakili Kodam Mulawarman, jelas ini bentuk indoktrinasi. Kalau urusan cinta tanah air, saya lebih percaya rektor atau dosen-dosen pengajar kewarganegaraan dan Pancasila,” ungkap Castro.
“Kalau urusan kedisiplinan, kita bisa belajar dari orang sipil seperti Hatta, tidak harus dengan militer,” sambung dia.
Menurut Castro, langkah mengundang dan memberi panggung para pejabat dalam kegiatan tersebut, justru mencoreng esensi dari kegiatan PKKMB.
Sebab, kegiatan yang seharusnya diarahkan untuk pengenalan kehidupan kampus, sistem pendidikan serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi perguruan tinggi. Namun, yang dipertontonkan justru “kemesraan” antara institusi kampus dengan kekuasaan.
Secara khusus, kata Castro, kritik ini sudah ia sampaikan ke tim Senat Unmul melalui grup whatApps. Hal itu dimaksud agar Unmul harus terus memelihara tradisi akademikya. [*]