SAMARINDA – Tiba – tiba seluruh mahasiswa baru [maba] FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, serentak berbalik dan membelakangi arah podium saat Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menyampaikan pidato.
Aksi protes tersebut seketika menarik perhatian seisi ruangan gedung 27 September Unmul, dari hening menjadi riuh. Lebih dari 6.400 mahasiswa baru dari 14 fakultas di Unmul, hadir mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025, Selasa (5/8/2025).
Seno tampak bingung menghadapi respons tersebut. Di sela pidatonya, Seno menanyakan siapa saja di antara mahasiswa baru yang telah menerima manfaat Gratispol, semua mahasiswa kompak menjawab “belum”.
“Kita tidak tahu maksud aksi itu, apakah bentuk protes atau ekspresi lain dari mahasiswa. Tapi hal ini menjadi tanggung jawab pihak kampus,” ujar Seno usai acara.
Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unmul, Muhammad Rezky Nur Ilman menyatakan aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pelaksanaan Gratispol yang tidak sesuai dengan janji “gratis” dalam pendidikan.
Menurutnya, program Gratispol belum menyentuh kebutuhan riil mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pasalnya, hingga kini baru menyasar maba dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Sementara, Presiden BEM KM Unmul, Muhammad Ilham Maulana, menegaskan bahwa aksi mahasiswa tersebut merupakan bentuk ekspresi yang sah.
“Selama tidak mengganggu jalannya acara, kami tidak melarang. Itu hak konstitusional mahasiswa untuk menyampaikan pendapat,” ujarnya.
Wagub Seno Aji, yang menjabarkan komitmen Pemprov Kaltim terhadap pendidikan tinggi.
Tahun 2025, Kaltim mengalokasikan dana Rp750 miliar untuk menanggung Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa baru. Seno menambahkan bahwa pada tahun berikutnya, angka itu melonjak menjadi Rp2,7 triliun, yang ditujukan untuk mencakup seluruh mahasiswa Kaltim, bukan hanya angkatan baru.
“Kami ingin memastikan tidak ada mahasiswa Kaltim yang terhambat kuliahnya karena biaya,” kata Seno, sambil menegaskan bahwa pihaknya juga meminta perguruan tinggi agar tidak menaikkan UKT.
Selain pembebasan UKT, Seno juga mengumumkan investasi Rp127 miliar untuk pembangunan Smart Digital Education Center di Unmul, serta perencanaan Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran, sebagai bagian dari pengembangan fasilitas pendidikan dan riset kampus.
Protes Maba Fisip TNI Masuk Kampus
Selain Wagub Kaltim, turut hadir unsur milter yang diwakili Kepala Kelompok Staf Ahli Panglima Komando Daerah Militer (Kapoksahli Pangdam) VI/Mulawarman, Deni Sukwara.
Saat Deni sedang menyampaikan materi dalam acara tersebut, maba dari FISIP menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan suara lantang sebagai bentuk ekspresi sikap kritis mereka.
Aksi tersebut mendapat respons dari Deni turut meminta perwakilan BEM FISIP untuk maju ke panggung.
Presiden BEM FISIP, Muhammad Jamil Nur nyanyian tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap keterlibatan militer dalam ruang akademik dan mengkritik materi yang ditampilkan dalam sesi tersebut.
“Kami menolak keras militer masuk kampus dan menolak UU TNI. Dan materi yang dibawakan oleh militer itu sangat kurang pas, karena dalam penyampaiannya militer memutar video di mana mahasiswa merusak fasilitas, di hadapan ribuan maba,” pungkasnya.
Maba FKIP Keluar Ruangan
Aksi menyusul dari maba FKIP yang tiba-tiba walk out karena beralasan bahwa sesi tersebut berlangsung telah melewati waktu salat Dzuhur tanpa adanya jeda. [*]