KOTA BANGUN DARAT – Sebuah kawasan bekas tambang di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini bertransformasi menjadi Danau Kumbara, destinasi wisata desa yang tumbuh pesat berkat pengelolaan inovatif oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dengan luas sekitar 4 hektare, Danau Kumbara tak sekadar menghadirkan ruang rekreasi, melainkan menjadi simbol keberhasilan desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis wisata lokal.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menyampaikan bahwa Danau Kumbara adalah wujud nyata dari semangat warga dalam mengelola potensi lokal secara berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar tempat wisata, tetapi simbol perubahan dan kebanggaan desa. Kami ingin menjadikan Danau Kumbara sebagai ikon Desa Kota Bangun III,” ujar Lilik, Sabtu (17/05/2025).
Awal mula terbentuknya Danau Kumbara berasal dari hibah lahan eks tambang milik PT Gemida, yang sebelumnya dibeli dari warga dan kemudian dikembalikan kepada desa. Melalui inisiatif kolektif, lahan tersebut disulap menjadi kawasan wisata yang kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik, antara lain: Gazebo, Aula serbaguna berkapasitas 200 orang, Toilet umum, Wahana air seperti perahu fiber, bebek air, perahu kayu, Kolam renang terpisah, sebagai alternatif aman bagi pengunjung karena berenang di danau dilarang
Tak hanya itu, kawasan sekitar Danau Kumbara juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi warga melalui kehadiran lapak-lapak UMKM yang menjajakan makanan khas dan produk kerajinan lokal.
Tiket masuk pun terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat:
Rp5.000 untuk dewasa, Gratis untuk anak-anak, Rp10.000 untuk kolam renang, Rp20.000 per 15 menit untuk wahana perahu, Gazebo gratis bagi pengunjung yang datang lebih awal
Dalam rangka mempromosikan potensi dan memperkuat identitas budaya, desa juga secara rutin menggelar kegiatan seperti Festival Cenil, yang menggabungkan unsur hiburan dan pelestarian budaya lokal.
“Sejauh yang saya tahu, kami satu-satunya desa di Kukar yang mengelola danau secara langsung melalui BUMDes. Ini bisa menjadi role model pengelolaan wisata desa yang mandiri,” tambah Lilik.
Sementara itu, dari tingkat kabupaten, dukungan juga mengalir. Plt Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Awang Ivan Ahmad, menyambut baik inisiatif desa tersebut.
“Model pengelolaan pariwisata berbasis BUMDes seperti ini sangat strategis. Kami siap membantu promosi, khususnya melalui kanal media sosial dan jaringan promosi daerah,” kata Ivan.
Melalui sinergi antara pemerintah desa dan kabupaten, serta partisipasi aktif masyarakat, Danau Kumbara kini tidak hanya menjadi destinasi rekreasi, tetapi juga harapan baru untuk masa depan pariwisata dan ekonomi Desa Kota Bangun III. ADV/DISKOMINFO KUKAR