SAMARINDA – Persoalan tentang ketersediaan air bersih dan listrik rupanya bukan hanya menjadi masalah di kawasan perdesaan. Namun kawasan-kawasan perkotaan yang ada di Kaltim pun turut berjibaku dengan persoalan tersebut. Seperti halnya yang terjadi di Samarinda.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listyono mengungkapkan bahwa masyarakat yang tinggal di ibu kota provinsi Kaltim ini masih sering mengeluhkan ketersediaan air bersih di lingkungan tempat tinggal mereka. Karena itu, ia meminta kepada pejabat terkait untuk bisa memprioritaskan program pemenuhan listrik dan air bersih di Kota Tepian. Ia membeberkan, sejumlah warga yang bermukim di dataran tinggi kerap mengadu ke dirinya soal sulitnya menerima distribusi air bersih.
“Ada beberapa daerah, Kecamatan Sambutan, Palaran. Lalu di Samarinda Utara, mereka mengeluh sulitnya dapat air bersih,” beber Nidya, Senin [06/11/2023]
Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Samarinda ini menambahkan, distribusi air bersih yang belum merata tentu memberikan rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat. Karena masyarakat yang kesulitan mendapat air bersih harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air dari para pedagang.
“Karena air bersih yang seharusnya disediakan pemerintah lewat perusahaan-perusahaan daerah tidak tersedia. Tidak mengalir ke rumah mereka,” sambungnya.
Ia tak menutup mata dari banyaknya PR yang harus dituntaskan pemerintah daerah, termasuk Pemkot Samarinda. Namun menurutnya, ketersediaan air bersih dan juga listrik menjadi prioritas tersendiri untuk dipenuhi. Mengingat dua hal ini merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat dalam menjalankan kehdupan sehari-hari.
Ia berharap Pemkot Samarinda melalui perusahaan yang menangani jalur distribusi air bersih di Samarinda bisa menindaklanjuti keluhan warga Kota Tepian. Sehingga ke depannya, persoalan ketersediaan air bersih tidak lagi menjadi masalah yang terus berulang. [sia/ADV DPRD Kaltim]






