Ekonomi Kaltim Bergantung Batu Bara dan Migas, Bank Indonesia Minta Pemprov Kembangkan Ekonomi Berkelanjutan

Penampakan kapal tongkang yang mengangkut batu bara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). [dok. Bloomberg/Dimas Ardian]

Pantaukaltim.com, Samarinda – Dalam rangka diseminasi perkembangan ekonomi dan keuangan di Kalimantan Timur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPw BI Kaltim) menggelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Timur yang bertemakan ”Pengembangan Sektor Inklusif sebagai Kunci Penguatan Ekonomi Kaltim” pada hari Rabu, 17 Juli 2024 di Hotel Fugo Kota Samarinda.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Budi Widihartanto yang turut dihadiri oleh Instansi Vertikal, Organisasi Perangkat Daerah, Perbankan, Media serta akademisi Se-Kalimantan Timur. Pada sambutannya, Budi Widihartanto menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Timur terdampak positif oleh kehadiran IKN dan diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya.

Namun demikian, ekonomi Kaltim masih dihadapkan pada tantangan karena di didominasi oleh SDA khususnya pertambangan dan Migas. Oleh karena itu, 3 fokus utama upaya penguatan perekonomian kaltim yaitu:

Pertama, Transformasi penciptaan dan pengembangan sektor ekonomi baru yang potensial, berdaya ungkit tinggi dan berkelanjutan.

Kedua, Akselerasi Investasi di Kaltim melalui pengembangan dan penguatan industri strategis ekisting serta peningkatan iklim investasi dan ketiga, Sinkronisasi kebijakan untuk mendorong inklusivitas ekonomi dan keuangan masyarakat.

Mencermati perkembangan ekonomi makro daerah, ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 7,26% lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja ekonomi triwulan sebelumnya, regional Kalimantan, dan nasional. Tingginya permintaan produksi batu
bara mendorong Lapangan Usaha (LU) sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,79% (yoy) terhadap pertumbuhan periode ini.

Hal ini di dorong oleh upaya korporasi mengejar target akhir tahun 2024 ditengah permintaan batu bara yang masih relatif tinggi. Selain itu, berlanjutnya pembangunan Ibu kota Nusantara (IKN) juga turut mendorong LU Konstruksi memberikan andil sebesar 1,04% (yoy).

Menguatnya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan inflasi Kaltim yang terjaga dalam target inflasi nasional. Pada triwulan I 2024, inflasi kaltim tercatat sebesar 3,03% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu 3,46% (yoy) dan nasional sebesar 3,05% (yoy) rendahnya inflasi kaltim disebabkan oleh berlangsungnya masa panen sejumlah komoditas pangan di daerah penghasil yang mendukung ketersediaan pasokan di Kaltim.

Melandainya inflasi Kaltim TW I 2024, tertahan oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan dan pembangunan IKN yang semakin masif. Selain itu terjadi peningkatan HET beras pada Maret 2024 yang mendorong peningkatan harga komoditas beras dari sisi penawaran.

Dari sisi stabilitas sistem keuangan, penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK masih bertumbuh dengan risiko yang terjaga. Penyaluran kredit Kaltim triwulan I 2024 tumbuh positif sebesar 9,52% (yoy), ditopang kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 12,49% (yoy) sejalan dengan naiknya Konsumsi Rumah Tangga (RT) seiring peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat.

Pertumbuhan penyaluran kredit juga yang positif juga diikuti oleh risiko kredit yang terjaga rendah dengan non-performing loan (NPL) sebesar 1,28%. Sejalan dengan itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh positif sebesar 6,02% (yoy), namun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,45% (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah juga tumbuh positif. Transaksi nontunai pada triwulan I-2024 secara nominal meningkat 12,86% (yoy) pada jaringan SKNBI dan RTGS. Sementara, Transaksi ATM/Debit, Kredit dan Uang Elektronik (UE) juga mengalami pertumbuhan baik dari sisi nominal maupun volume masing-masing sebesar 11,61% (yoy) dan 10,69% (yoy). Lebih lanjut, jumlah pengguna baru dan merchant QRIS terus mengalami pertumbuhan.

Pada triwulan I tahun 2024, jumlah pengguna QRIS tumbuh 70,35% (yoy) yang sejalan dengan pertumbuhan nominal transaksi QRIS hingga 206,36% (yoy) atau Rp.1.680,92 miliar dan volume transaksi naik sebesar 191,21% (yoy). Dari sisi transaksi tunai, aliran uang kartal pada triwulan I tahun 2024 mencatat posisi net inflow.

Secara nominal, nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat sebesar Rp7,16 triliun, sementara nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) sebesar Rp5,08 triliun. Dalam sesi diskusi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan arah dan sasaran kebijakan Kalimantan Timur pada 2024-2026 untuk terwujudnya diversifikasi ekonomi melalui strategi pembangunan ekonomi yang inklusif.

Hal ini diwujudkan melalui kebijakan peningkatan industrialisasi berbasis pengolahan komoditas pertanian, penguatan daya saing pariwisata, peningkatan nilai tambah usaha kreatif dan digital, serta pemberian insentif dalam pengembangan kawasan industri dan iklim investasi. Di sisi lain, Pemprov juga mencanangkan strategi untuk percepatan transisi energi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi dan fossil dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor lahan.

Di tengah dinamika ekonomi keuangan global diliputi oleh ketidakpastian dan eskalasi ketegangan geopolitik, Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Kalimantan Timur pada 2024 masih tetap resilien dan optimis tumbuh pada kisaran 5,50% – 6,30% (yoy). Prakiraan tersebut lebih tinggi didasarkan dari kinerja LU Pertambangan, Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan.

Di sisi lain, inflasi Kaltim di tahun 2024 diprakirakan masih berada dalam rentang target kisaran 2,5±1% (yoy), di tengah masih tingginya tekanan inflasi global dan masifnya pembangunan IKN. Pada triwulan II-2024, tantangan inflasi diprakirakan masih tetap tinggi yang disebabkan oleh peningkatan komoditas pangan yang dipengaruhi oleh perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan instansi terkait dalam memberikan sumbangsih untuk mendorong perekonomian Kaltim semakin Solid, Resilient dan sustainable. [*]

Print Friendly, PDF & Email