Samarinda – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Joni Sinatra Ginting minta Pertamina ambil sikap atas maraknya pertamini.
Menurutnya Pertamina harusnya tau terkait fenomena ini. Di mana, memang dapat diketahui bersama bahwa pihak yang mendistribusi pertamini adalah SPBU.
“Makanya untuk hal yang seperti ini, arahnya kemana sebetulnya Pertamina ini memang betul-betul mau meresmikan, lalu dilegalkan untuk pengusaha-pengusaha kecil ini atau seperti apa,” ungkapnya, Selasa (23/1/2024).
Namun memang dengan adanya pertamini ini, banyak masyarakat yang merasa ketergantungan. Sebab apabila SPBU tutup, mereka tidak akan khawatir karena masih ada pertamini.
“Sangat ketergantungan kesana jadinya. Kalau tidak kemana kita, kita mau seperti apa kalau dengan segala macam, kalau kita mau ada kunjungan atau kerja tidak mungkin nunggu sampai sore,” tegasnya.
Kritikan soal penetapan jam pembelian itu menurutnya tidak bisa diterima. Sebab, hanya Samarinda yang menerapkan jam pembelian BBM.
“Coba tunjukkan pada saya di Indonesia ini yang kebijakan membeli BBM dengan batasan waktu, mungkin kalau ada orang luar ke sini mereka akan tertawa,” imbuhnya.
Menjadi ibu kota provinsi penghasil minyak bumi. Maka menurutnya tidak etis jika 10 kabupaten/kota khususnya Samarinda masih kekurangan BBM.
“Kita termasuk salah satu penghasil bahan baku minyak bumi, tapi pengolahan dan sebagainya lalu kita kekurangan minyak, kan jadi tidak berdasar sekali,” pungkasnya.[wan/ADV/DPRD Kota Samarinda]