Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda Resmi Berstatus Objek Vital Nasional

Mesin crane sedang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kaltim, Jumat [29/9/2023]. [foto : Kompas.com]

SAMARINDA – Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda resmi ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional, Jumat [29/9/2023].

Penetapan status itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) sebagai pengelola pelabuhan dengan Polda Kaltim dan Pemkot Samarinda di halaman parkir Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda.

“Dengan demikian maka akan ada pengamanan ekstra, karena di situ menyangkut hajat hidup orang banyak,” ungkap Direktur Pengamanan Objek Vital Nasional Polda Kaltim, Kombes Pol Sugeng Utomo usai kegiatan.

Sugeng mengatakan sejak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim terjadi peningkatan signifikan lalu lintas angkutan barang ke Pelabuhan Peti Kemas Palaran. Karena itu, aspek pengamanan perlu ditambah baik personel polisi maupun security internal.

“Selama ini hasil assessment kami penempatan personel masih kurang dari 10 (personel) karena memang areal pelabuhan ini tidak terlalu luas. Tapi itu dinamis, akan ada assessment berikutnya dan bisa meningkat,” terang dia.

Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda,  Kapten M Ridha mengatakan ada peningkatan sekitar 30 – 40 persen lalu lintas angkutan selama IKN pindah ke Kaltim.

“Angkutan itu baik dari kapal-kapal domestik maupun internasional. Jadi memang layak pelabuhan ini jadi objek vital nasional,” terang dia.

Direktur Utama PSP, Buyung Pramitra mengatakan dengan adanya kerjasama ini maka peran penting dari Polda Kaltim untuk menjaga stabilitas keamanan Pelabuhan Palaran sebagai salah satu objek vital nasional di Kaltim.

“Sebab merupakan salah satu sumber pendapatan negara, sehingga rawan berdampak pada stabilitas ekonomi apabila terjadi gangguan keamanan,” kata dia.

Ke depannya, lanjut dia, Pelabuhan Palaran diharapkan dapat beroperasi dengan aman, efektif, dan efisien sebagai salah satu pelabuhan penyangga IKN yang tentunya telah didukung oleh para pemangku kepentingan. [*/kompas.com]

Print Friendly, PDF & Email