Pendidikan di Daerah 3T Harus Dikembangkan dengan Cara Tersendiri

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub [Istimewa]

SAMARINDA – Untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan hingga ke daerah-daerah yang tergolong sebagai Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), berbagai program pembangunan pun terus digalakkan pemerintah. Namun menurut Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub, pembangunan pendidikan di Daerah 3T harus dilakukan dengan cara berbeda.

Rusman menerangkan bahwa pemerintah tak mesti ikut dengan standar nasional yang ditetakan secara umum. Karena bukan tidak mungkin, kondisi yang ada tidak sesuai dengan situasi di daerah tersebut.

“Misalnya, syarat pembangunan sekolah yang berhubungan dengan jumlah siswa. Kalau di Daerah 3T enggak bisa begitu, kalau menunggu jumlah siswa banyak ya akan lambat kemajuannya,” jelas Rusman, Jumat [10/11/2023]

Untuk membangun kualitas pendidikan di daerah 3Tm pemerintah daerah bisa membawa semangat nasionalisme. Misalnya dengan mempertimbangkan kemungkinan, bahwa anak-anak di daerah tersebut berpotensi mendapatkan pendidikan dari negara lain, yang lokasinya berbatasan dengan daerah tersebut.

Rusman juga menyorot jumlah lulusan yang dihasilkan dari satuan pendidikan di setiap jenjang, yang kerap dijadikan acuan dalam pembangunan sekolah. Karena menurutnya, ada kepentingan bangsa yang lebih besar. Sehingga tak mengapa jika ada sekolah di daerah 3T yang jumlah siswanya lebih sedikit dibanding sekolah-sekolah lain pada umumnya.

“Acuannya harus semangat membangun SDM dan menjamin terpenuhinya hak anak bangsa untuk bisa mendapat pendidikan,” pungkasnya. [sia/ADV DPRD Kaltim]

Print Friendly, PDF & Email