Puji Sebut Tenaga Pengajar SLB di Kaltim Masih Sangat Terbatas

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati. [istimewa]

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati mengungapkan, berdasarkan pengamatan yang ia lakukan, jumlah tenaga pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kaltim masih sangat terbatas. Karena itu ia meminta Pemprov Kaltim untuk bisa memberikan perjatian lebih terhadap kondisi SLB berkaitan dengan pemenuhan tenaga pendidik di sekolah tersebut.

Puji khawatir, jika tak segera ditangani, keterbatasan jumlah tenaga pengajar ini akan memberikan dampak jangka panjang, bagi kemunduran kualitas SLB di Benua Etam. Terlebih, ia melihat SLB sebagai salah satu ruang yang bisa mengakomodir kebutuhan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

“Karena itu, kami minta keberadaan dan jumlah tenaga pengajar ini bisa lebih diperhatikan,” ujar Puji, Sabtu [21/10/2023]

Optimalisasi pendidikan pada SLB yang ada di Kaltim menurutnya mendesak untuk dilakukan. Karena SLB ada untuk menjamin ABK mendapatkan hak mereka dalam memperoleh pendidikan. Puji menuturkan, saat ini banyak ABK yang memiliki talenta dan bakat yang semestinya bisa dikembangkan melalui fasilitas-fasilitas yang ada di SLB.

“Sangat disayangkan, kalau talenta yang dimiliki ABK ini harus dibatasi karena minimnya tenaga pengajar di SLB mereka,” sambungnya.

Sementara itu, menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim saat ini ada 34 SLB di Kaltim yang terdiri dari 11 SLB negeri dan 23 SLB Swasta yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Kepala Bidang Pendidikan Khusus Disdikbud Kaltim Meidalina AS  juga mengakui bahwa jumlah tenaga pengajar di SLB kerap tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada.

Ini dikarenakan, menurut standar ideal yang ada, satu guru hanya bisa mengajar lima ABK. Sebabnya, situasi dan kondisi ABK yang ada berbeda dengan anak-anak pada umumnya, sehingga perlu mendapat perhatian lebih. [Ama/Adv DPRD Kaltim]

Print Friendly, PDF & Email