SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar menyatakan wacana relokasi sementara para pedagang di Pasar Pagi sebagai bagian dari revitalisasi Pasar Pagi masih memicu pro dan kontra.
Anhar sendiri menyampaikan bahwa pembangunan kembali Pasar Pagi untuk memberikan penataan kios agar lebih rapi merupakan langkah yang seharusnya diapresiasi.
Namun di sisi ia mengatakan bahwa belum ada jawaban pasti dari pemerintah terkait lokasi pemindahan lapak sementara bagi pedagang. Terlebih, ia mendapat pengakuan dari seluruh pedagang bahwa Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda maupun UPTD Pasar Pagi belum pernah memberikan sosialisasi kepada pedagang.
“Kalau direlokasi pemerintah mampu tidak mengakomodir 2.800 pedagang? padahal pedagang sebenarnya tidak keberatan jika ada pembenahan,” tegas Anhar Kamis (12/10/2023) saat mengujungi sejumah los di Pasar Pagi.
Sebagai wakil rakyat, Politikus PDI Perjuangan itu kemudian mendorong Pemkot Samarinda agar dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara komprehensif, khususnya pada dampak sosial yang timbul akibat wacana perpindahan tersebut.
“Dipikirkan secara komprehensif bagaimana jangkauannya, masalah sosial dan dampaknya. Kami harap buka lah sesi dialog yang baik antara pedagang dan pemerintah,” demikian Anhar. [Ama/ADV DPRD Samarinda]