KUTAI BARAT – Asisten III Setkab Kutai Barat, Sahadi mengajak masyarakat untuk menekan angka stunting dari kampung ke kampung.
“Untuk itu, partisipasi masyarakat di kampung sangat penting. Dana kampung bisa kita pakai untuk mengurangi stunting dengan menggalakkan orang tua asuh,” ungkap Sahadi, Senin (2/10/2023).
Sahadi menerangkan, dari 7 strategis yang telah dirumuskan Pemkab Kubar, salah satunya adalah dibutuhkan bapak asuh anak stunting. Hal itu dalam rangka mempercepat penurunan.
Selain itu, perlu keterlibatan bersama pemerintah, CSR perusahaan swasta, serta partisipasi masyarakat.
“Penanganan stunting ini bukan hanya Pemkab, tapi semua pihak. Perusahaan-perusahaan yang operasi di sekitar kampung harus berkontribusi melalui CSR dalam penanganan kasus stunting,” terang dia.
Arahan serupa juga disampaikan Wabup Kutai Barat, dalam kegiatan rapat koordinasi terkait upaya penurunan Stunting bersama tim percepatan penurunan stunting Provinsi Kaltim di ruang rapat koordinasi kantor Bupati Kubar, Kamis (14/9/2023).
Rapat koordinasi tersebut dihadiri sejumlah instansi terkait termasuk diantaranya pihak DP2KBP3A Kubar, Satgas Percepatan penurunan Stunting Provinsi Kaltim serta pihak swasta.
“Dalam rakor tersebut, Pak Wabup juga menjelaskan tujuh langkah strategis tersebut akan ditemukan solusi yang tepat yang akan dilakukan dalam memberantas stunting,” terang Sahadi.
Wabup mengatakan, “kita kaji apa kira-kira yang paling berpengaruh dalam upaya penurunan stunting. Jika saja kita terikat maka ikatan tersebut yang perlu kita urai untuk menurunkan stunting, kenapa ikatan tersebut perlu kita buka, jika tidak kita buka upaya penurunan stunting tentu tidak akan maksimal,” ungkapnya.
“Stunting di Kubar masih tergolong tinggi dan melebihi diatas rata-rata provinsi, sehingga untuk itu kita ingin mengetahui dan setelah mengetahui apa penyebab stunting di Kubar tinggi,” jelas Wabub. [*]