KUTAI BARAT – Pemprov Kaltim mengarahkan penggunaan dana CSR perusahaan untuk pembangunan rumah layak huni bagi warga.
Rumah tersebut diberikan secara gratis kepada warga miskin. Tahun ini sebanyak 20 unit rumah dibangun di Kutai Barat. Selanjutnya, untuk tahun depan akan ditambah lagi.
“Ada 4 unit yang sudah selesai dikerjakan dan siap dihuni. Saat kunker ke Kubar kemarin Pak Gubernur Kaltim sudah serahkan ke warga Sekolaq Darat,” ungkap Asisten III Setkab Kutai Barat, Sahadi, Jumat [15/9/2023].
Empat unit rumah tersebut dibangun oleh PT Migas Mandiri Pratama (MMP). Perusahaan daerah [perusda] milik Pemprov Kaltim.
“Sementara, ada 16 unit lainnya dalam proses pembangunan dengan kondisi 80 persen,” tambah Sahadi.
Sahadi menerangkan, Gubernur Kaltim menargetkan pembangunan rumah layak huni untuk warga, sebanyak 3.000 hingga 5.000 unit.
Menurut Gubernur, kata Sahadi, jumlah ini sangat mungkin dicapai jika CSR perusahaan fokus pada pembangunan rumah layak huni.
Selama ini penggunaan dana CSR perusahaan masih kurang terarah dan tidak terkontrol.
Tak hanya di Sekolaq Darat, Sebelumnya, Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi juga menjanjikan akan membangun kembali rumah warga Muhur yang terbakar saat melakukan kunjungan kerja, Rabu (13/9/2023).
Sahadi mengapresiasi langkah Gubernur Kaltim Isran Noor yang berencana membangunkan kembali rumah warga di Kampung Muhur, Kutai Barat, yang terbakar belum lama ini.
Sahadi mengatakan langkah Gubernur Kaltim patut didukung Pemkab Kubar untuk mempercepat proses pembangunan kembali rumah warga.
“Kami selaku Pemerintah Daerah Kutai Barat berterima kasih dan siap support apa saja yang dibutuhkan Pemprov Kaltim untuk mempercepat proses pembangunan kembali rumah warga,” ungkap Sahadi, Kamis [14/9/2023].
Sahadi mengungkapkan sebanyak 75 Kepala Keluarga (KK) dari 205 jiwa warga Kampung Muhur yang menjadi korban kebakaran kini diungsikan sementara di rumah pengungsian yang disiapkan Pemkab Kubar.
Dalam rentan waktu tersebut Pemkab Kubar berencana melakukan penataan kembali pemukiman yang terbakar. Setelah itu baru warga kembali menetap di sana.
“Dengan masuknya bantuan rumah dari Pemprov Kaltim ini akan mempercepat proses,” tutup Sahadi. [dtn]