SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi menegaskan, masyarakat Kalimantan Timur patut bersyukur, karena pertama dalam sejarah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim menembus Rp25,3 triliun.
“Keberhasilan dalam peningkatan APBD Provinsi Kaltim tahun ini, tentu banyak terlibat dan telah dilakukan Gubernur Isran Noor, termasuk kita mendapat kompensasi dana USD 110 juta atau Rp1,5 triliun dari Bank Dunia untuk penurunan emisi carbon,” kata Wagub Hadi Mulyadi saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 34 Tahun 2023 di Hotel Fugo Samarinda Senin (14/8/2023).
Selain itu, lanjutnya, Gubernur Isran Noor bersama 17 provinsi penghasil sawit di tanah air, telah berhasil mendesak pemerintah pusat untuk memberikan dana bagi hasil (DBH) dari sektor sawit.
Sehingga dengan semua usaha yang luar biasa inilah menurut Wagub, untuk pertama kalinya APBD Provinsi Kaltim berhasil menembus Rp25,3 triliun, dmana sebelumnya tidak pernah terjadi.
“Alhamdulillah, bersama DPRD, telah disepakati dan dilakukan penandatanganan bersama rencana perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Platfon Anggaran Sementara (KUA dan PPAS) APBD Perubahan 2023 sebesar Rp25,3 triliun,” tandasnya.
Keberhasilan itu, ujarnya, tidak semata berbangga tetapi lebih bersyukur kepada Allah SWT dan kewajiban sebagai pemerintah adalah penggunakannya dengan tepat, efektif dan efisien, sehingga masyarakat Kaltim merasakan manfaatnya.
Selain itu, kebijakan lain yang telah dilakukan Gubernur Kaltim adalah penyaluran Beasiswa Kaltim Tumtas (BKT) terbesar di seluruh Indonesia yaitu Rp500 miliar tahun 2023. Tetapi tambahnya, kalau digabung sejak 2019 sampai 2023, total keseluruhanya lebih Rp1 triliun. Dan itu ujarnya, terbanyak bahkan terbesar di seluruh Indonesia dalam sejarah selama ini.
“Belum ada provinsi yang menyalurkan dana untuk beasiswa selama lima tahun sebesar Rp1 triliun, dan satu tahun Rp500 miliar,” paparnya. (mar/yans/adpimpimprovkaltim)