Pantaukaltim.com, Samarinda – Berdasarkan hasil evaluasi, Dispora Kaltim mengungkapkan setidaknya ada 3 faktor utama penyebab menurunnya kualitas Sekolah Khusus Olahraga Internasional [SKOI] Kaltim dalam beberapa tahun terakhir.
“Ada kejenuhan pelatih, terbatasnya kegiatan uji tanding [try out] ke luar daerah, serta kurangnya keseimbangan antara teori dan praktik dalam pembinaan atlet,” ungkap Kabid PPO Dispora Kaltim, Rasman Rading, Selasa [19/11/2024].
Kendati demikian, beragam faktor lain juga mempengaruhi. Karena itu, kata Rasman, pihaknya akan mengajak seluruh pihak terkait untuk terlibat dalam mengevaluasi semua aspek, karena SKOI adalah milik bersama.
Penurunan kualitas SKOI itu dipicu saat keluarnya Permendagri Nomor 12 Tahun 2017. Bahwa, untuk segala urusan dari lembaga pendidikan setara SMA menjadi urusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan [Disdikbud].
Ketika SKOI yang awalnya dikelola Dispora Kaltim lalu dilimpahkan kewenangan ke Disdukbud Kaltim. Dari sini awal mula turunnya kejayaan SKOI dari sebelumnya yang rajin mencetak prestasi.
“Kami tidak mencari masalah, tapi berfokus pada solusi agar SKOI kembali berjaya dan menjadi pusat prestasi olahraga di Kaltim, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tegas Rasman.
Rasman menegaskan, meskipun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, SKOI masih memiliki potensi besar. Untuk itu, harapannya, SKOI dapat kembali seperti saat PON sebelumnya, dengan menghasilkan atlet yang mampu meraih juara di berbagai ajang bergengsi.
Rasman bilang upaya mengembalikan kejayaan Sekolah Khusus Olahraga Internasional [SKOI] yang sebelumnya menjadi pusat lahirnya atlet-atlet muda berprestasi perlu dilakukan segera mungkin.
Sebab menjadi bagian dari upaya meningkatkan prestasi para atlet di Kaltim. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, Dispora Kaltim berkomitmen untuk menjadikan SKOI kembali sebagai basis prestasi olahraga daerah. [ADV Dispora Kaltim]