KUTAI BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat mendistribusikan bantuan, juga menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi korban kebakaran di Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, Kutai Barat, Kamis (25/8/2023).
Kebakaran yang terjadi pada, Minggu malam menghanguskan 57 bangunan rumah warga, 4 lamin dan 17 sarang walet milik warga. Pemicu diduga karena kompor milik salah satu warga meledak.
Selain pengerahan bantuan logistik, Pemkab Kubar juga mendirikan dapur umum.
“Kami fokus ke penanganan para korban dulu. Termasuk menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal,” ungkap Sahadi.
Setelah semua tertangani, baru dilakukan penataan kembali pemukiman lokasi eks kebakaran.
Sehari sebelumnya, Asisten III Setkab Kubar, Sahadi bersama tim sudah meninjau lapangan dan menghimpun data korban terdampak.
Setelah itu baru pengerahan bantuan diikuti dengan tinjauan lapangan oleh Bupati Kubar FX Yapan.
Sahadi mengatakan bantuan yang dialokasikan lebih prioritas bahan-bahan makanan, sembako serta kebutuhan dasar lainnya, seperti popok anak-anak, susu dan perlengkapan lainnya.
Pemkab Kukar mengungsikan sekitar 61 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sekitar 197 jiwa penduduk yang kehilangan tempat tinggal.
Selanjutnya, Pemkab Kubar bekerja sama dengan aparat TNI/Polri juga mengupayakan rekonstruksi atau pembangunan kembali rumah warga dan empat lamin adat yang terbakar di kampung tersebut.
“Kami sudah koordinasi dengan camat dan kepala kampung juga masyarakat untuk penataan kembali pemukiman ini,” terang dia.
Guna meminimalisir hal serupa terjadi kembali, Sahadi mengingatkan agar warga lebih berhati-hati dengan api. Di tengah cuaca panas yang terjadi di wilayah Kaltim belakangan ini.
Menurut BMKG, kata Sahadi, puncak titik panas terjadi sekitar Agustus 2023 ini, jadi warga diminta tetap waspada. (*)