KUTAI TIMUR – Proyek Jembatan kilo satu di Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur tak dilanjutkan pekerjaannya hingga tuntas.
Kepala Desa Benua Baru, Ahmad Benni mempertanyakan alasan di balik proyek yang tak kunjung diselesaikan itu.
“Kami dari pihak Desa meminta penjelasan dari Dinas PU [jawaban tertulis] sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas pekerjaan itu,” ungkap Benni kepada wartawan, Minggu [13/10/2024].
Benni menjelaskan progres pekerjaan jembatan itu hingga kini sudah terealisasi kurang lebih 70 persen. Namun, tak kunjung diselesaikan padahal proyek jembatan itu masuk dalam daftar anggaran multiyear.
“Kenapa tidak dikerjakan oleh pihak kontraktor, apakah ini bagian dari lemahnya sumber daya manusia yang ada di Dinas PU untuk merancang pekerjaan tersebut atau bagaimana, kami minta Dinas PU beri penjelasan,” tegas Benni.
Benni mengungkapkan dampak dari jembatan itu tak diselesaikan sangat merugikan masyarakat sekitar. Aktivitas ekonomi warga jadi terganggu.
“Harusnya jalannya sudah bagus [semenisasi] biar enak dilintasi warga, tapi ini ditinggal nggak dikerjakan, jelas masyarakat dirugikan sekali,” tutup pria yang berlatarbelakang aktivis ini. [*]