KUTAI BARAT – Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltim, Rieza Setiawan menyampaikan apalagi pekerjaan penyelesaian jembatan Aji Tullur Jejangkat (ATJ), di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak yang mangkrak sejak 2015 itu dilanjutkan, maka perlu beberapa tahapan.
Pertama, kata dia, pihaknya perlu dilakukan pengecekan desain dari jembatan tersebut sebagaimana rancangan Dinas PUPR Kubar sebelumnya. Karena kondisinya mangkrak, maka kemungkinan akan ada redesain (desain ulang).
Selain desain, pihaknya juga perlu melakukan peninjauan lapangan untuk melihat kondisi jembatan tersebut. Kondisi eksisting sangat menentukan apakah jembatan tersebut bisa dilanjutkan atau tidak. Apabila, konstruksinya dianggap layak maka dilanjutkan atau pun sebaliknya.
“Tahapan yang dilakukan dalam menindaklanjuti Jembatan ATJ cukup panjang antara lain mengecek redesain yang sudah dilakukan Dinas PUPR Kubar, mengecek kondisi eksisting Jembatan ATJ dan kelayakan konstruksi untuk dilanjutkan,” ungkap Rieza Setiawan saat menerima audensi tim dari Pemkab Kubar yang dipimpin Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Sekkab Kubar, Sahadi, di Kantornya, Jalan Syarifuddin Yoes, Kota Balikpapan, Selasa (14/11/2023).
Selain melihat kelayakan konstruksi, Rieza Setiawan juga mengatakan hal lain yang juga penting adalah status hukum atas pekerjaan proyek tersebut dipastikan aman. Pun hal lain seperti status lahan dan lainnya.
“Terpenting adalah status hukumnya jelas,”tegasnya.
OPSI BIKIN JEMBATAN BARU
Meski demikian, Rieza Setiawan menawarkan opsi lain yakni pembuatan jembatan baru, jika kondisi eksisting jembatan tersebut tak bisa dilanjutkan.
“Opsi untuk pembangunan jembatan baru tentu lebih mudah dilakukan, namun pekerjaan rumah terhadap yang mangkrak tetap ada,”terangnya.
Untuk semua proses tersebut, Rieza Setiawan juga meminta agar Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) perlu dilibatkan dalam setiap tahapan pembahasan kelanjutan pembangunan jembatan pun bikin baru.
HASIL AUDENSI
Kepala BappedaLitbang Kubar Yudianto Rihartono mengatakan hasil dari pertemuan tersebut, akan ditindaklanjuti Pemkab Kubar melalui BappedaLitbang bersama Dinas PUPR.
Kedua dinas ini akan menyiapkan readiness kriteria yang diperlukan untuk kelanjutan pembangunan Jembatan ATJ. Pemkab telah berupaya untuk Jembatan tetap dapat terbangun dengan membahas berbagai kemungkinan alternatif penyelesaian.
“Kemantapan konektivitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan untuk wilayah Kubar yang relatif luas,”ujarnya.
KUBAR PENYANGGA IKN BUTUH KONEKTIVITAS
Sementara itu, Sahadi selaku perwakilan tim dari Pemkab mengatakan keberadaan jembatan tersebut sangat penting.
Sebab, menjadi Konektivitas antar wilayah mutlak diperlukan untuk kelancaran distribusi barang dan jasa. Selain itu, peran Kubar sangat strategis sebagai mitra IKN untuk sektor penyediaan pangan, ekowisata dan energy terbarukan.
“Bahwa intervensi pemerintah pusat dalam melanjutkan proyek jembatan itu menjadi bagian dari pengembangan wilayahnya sangat besar untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkap Sahadi.
Sahadi menambahkan apabila jembatan tersebut berhasil dikerjakan hingga terkoneksi, maka bakal meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Sebab, Kubar ke depan bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi daerah penyangga IKN, berbasiskan ekonomi kerakyatan, pengembangan pertanian, perikanan, wisata alam dan budaya.
“Oleh karena itu kita harus mendapat perhatian pemerintah pusat untuk pengembangannya dengan berbagai infrastruktur pendukung yang diperlukan,” tutup Sahadi. [*]