Pantaukaltim.com, Samarinda – Hasil survei menunjukan minat olahraga masyarakat Kaltim masih rendah. “Angkanya masih dibawah 50 persen,” ungkap Suriani, Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kaltim, Sabtu [9/11/2024].
Untuk mendorong minat masyarakat terhadap kegiatan olahraga, Dispora Kaltim mencetus program Indeks Pembangunan Olahraga [IPO].
IPO mencakup 9 dimensi data, termasuk sumber daya manusia olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi, performa, dan partisipasi.
“Pengumpulan data dilakukan di berbagai desa yang tersebar di kabupaten dan kota,” kata Suriani.
Tahun ini, pihaknya mengambil sampel dari 5 wilayah, yaitu Balikpapan, Penajam Paser Utara [PPU], Kutai Timur, dan Kutai Barat.
Selanjutnya akan diperluas hingga 10 kabupaten dan kota di Kaltim. Tujuan himpun data itu untuk memetakan daerah yang minat olahraga rendah. Sambil melakukan penetrasi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam dunia olahraga.
Salah satunya menggelar kompetisi rutin lintas cabang di daerah-daerah yang dinilai masih rendah minat masyarakat untuk olahraga. Suriani bilang program IPO cukup berhasil. Sebab, beberapa kompetisi yang digelar partisipasi masyarakat sangat tinggi.
Misal, pada cabang karate, jumlah peserta mencapai lebih dari 1.000 orang. Partisipasi tinggi ini menunjukkan penerimaan baik terhadap program IPO. Program ini dilaksanakan baik melalui kerja sama dengan pemerintah pusat maupun secara mandiri oleh Dispora Kaltim.
“Kami ingin masyarakat mengadopsi budaya olahraga sebagai gaya hidup,” tegas dia.
Pada prinsipnya, Suriani mencatat tingginya minat masyarakat terhadap program ini, terbukti dari antusiasme mereka untuk mengembangkan kompetisi antar-cabang olahraga setiap tahun. [ADV Dispora Kaltim]