Pantaukaltim.com, Samarinda – Tingginya angka kekerasan di Samarinda masih menjadi momok yang menakutkan. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti pun mengimbau agar edukasi dan sosialisasi kepada berbagai kalangan terus digalakkan.
Menurutnya ini menjadi langkah awal yang strategis untuk dilakukan jika ingin mencegah terjadinya kasus kekerasan, terutama pada perempuan dan anak-anak. “Kalau ingin menekan angka kasusnya, masyarakat perlu dibekali dengan edukasi melalui sosialisasi-sosialisasi yang bisa dilakukan pemerintah,” terang Puji, Rabu (26/6/2024).
Puji menilai, jika masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup maka mereka akan memiliki bekal yang bisa dipegang dalam menjalani kehidupan. Ditambahkannya langkah mengedukasi lewat berbagai program sosialisasi harus bisa menjadi program prioritas untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan yang ada di Samarinda.
“Program ini harus bisa menjadi salah satu usaha utama yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan. Karena kesadaran di kalangan masyarakat perlu untuk selalui ditanamkan dan diingatkan. Tentang betapa pentingnya menghormati dan melindungi perempuan dan anak-anak dari segala bentuk kekerasan,” sambungnya.
Tindak kekerasan yang selama ini cenderung menjadikan anak-anak dan perempuan sebagai korban menurutnya adalah hal krusial dan mendesak untuk ditangani. Sehingga perlu tindakan-tindakan konkret untuk menyelesaikannya.
“Dan ini tidak bisa dibebankan kepada salah satu pihak saja, tidak bisa ke pemerintah saja. Banyak pihak yang harus dilibatkan, dan melibatkan diri untuk sama-sama memerangi kekerasan ini,” tutupnya.(wan/ADV/DPRD SMD)