SAMARINDA – Dari ratusan sekolah di jenjang SMA/SMK/Sederajat yang ada di Kaltim, hanya ada 34 pengawas yang bertugas memberikan pengawas kepada sekolah-sekolah tersebut. Data terakhir menunjukkan, satuan pendidikan jenjang akhir di Kaltim mencapai ratusan sekolah, dengan rincian 241 SMA/SMK Negeri dan 400-an sekolah swasta.
Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin meminta agar Pemprov Kaltim bisa melakukan penambahan jumlah pengawas sekolah. Menurutnya, jumlah dan keberadaan pengawas sekolah semestinya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
“Kalau tidak, bagaimana mau meningkatkan kualitas pendidikan?” tanya Salehuddin, Jumat [03/11/2023]
Peran pengawas pendidikan dianggap sangatlah penting untuk memberikan pengawasan terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah yang ada di Kaltim. Keterbatasan jumlah pengawas juga diperparah dengan biaya operasional yang minim. Sementara lokasi-lokasi sekolah yang ada di Kaltim tidak berdekatan, dan menyebar di seluruh daerah di Benua Etam.
Ia juga menyorot kondisi pengawas sekolah yang kebanyakan tidak lagi berada di usia yang terbilang produktif.
“Kebanyakan mereka yang dijadikan pengawas itu yang sudah mau pensiun. Kami khawatir mereka tidak efektif dalam melakukan pengawasa,” tegasnya.
Pengawas sekolah sejatinya tak hanya memberikan pengawasan atas pelaksanaan KBM di sekolah. Namun juga diharapkan mampu memberikan bimbingan kepada guru-guru. Dengan demikian proses KBM di sekolah bisa berjalan dengan optimal. [sia/ADV DPRD Kaltim]