JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Pertambangan Rakyat Indonesia [APPRI] mengapresiasi sejumlah langkah Menteri Bahlil Lahadalia sejak ditunjuk memimpin Kementerian ESDM.
“Pak Bahlil terus mengingatkan para pengusaha tambang agar taat prosedur dalam pengurusan izin,” ungkap Ketua Umum [Ketum] APPRI, Rudi Prianto kepada awak di Jakarta, Kamis [26/9/2024].
Sebab, sebelumnya dalam pengurusan izin, sering kali para pengusaha tambang menggunakan segala cara, termasuk melakukan suap-menyuap.
Misal, melakukan pendekatan atau perhatian lebih kepada staf Kementerian agar mudah dan dipercepat dalam proses pengurusan izin.
“Betul sekali apa yang disampaikan Pak Bahlil, bahwa banyak pengusaha tambang beri perhatian lebih ke staf Kementerian. Kami mendukung beliau untuk menertibkan praktik-praktik itu,” tegasnya.
Selain itu, Rudi menyarankan agar Kementerian ESDM juga bisa menyiapkan saluran pengaduan berupa kontak person dan lainnya yang bisa terhubung dengan Menteri Bahlil, agar ada pengawasan langsung.
Hal itu, selain memudahkan pelaporan para pengusaha, juga metode pengawasan langsung dari Menteri Bahlil terhadap para staf Kementerian ESDM dan juga pemgusaha.
“APPRI mendukung Pak Bahlil melakukan perbaikan-perbaikan. Dan harusnya ini menjadi contoh bagi Kementerian lainnya yang melayani perizinan,” terang rudi.
Seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Rudi meminta Menteri LHK harus tegas dan terus mengontrol bawahannya karena banyak oknum yang melambatkan proses ketika ada pengajuan dari para pengusaha.
“Padahal kita mau berinvestasi mengurus izin IPPKH saja bisa satu tahun, sementara bagi pengusaha punya nama dan dekat bisa kilat, itu kan enggak adil,” terang Rudi.
Rudi meminta Kementerian lain perlu mencontohi langkah Menteri Bahlil.
“Terima kasih Pak Menteri [Bahlil] bisa menjadi contoh bagi kementerian yang lain. Saya berharap Presiden terpilih, Pak Prabowo, bisa memilih menteri yang punya kemampuan seperti Pak Bahlil,” tutup Rudi. [*]