SAMARINDA – Diketahui, Wali Kota Samarinda Andi Harun mewacanakan akan mengubah “wajah” Taman Samarendah. Seperti konsep taman, pemilihan tanamannya, hingga menara dan patung kuda yang menjadi ikon taman itu sendiri.
Wacana tersebut dipertanyakan oleh Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar. Ia mempertanyakan alasan pembongkaran taman ini. Karena pembongkaran tersebut pasti memakan anggaran yang tidak kecil.
Pembuatan Taman Samarendah sebenarnya telah memakan anggaran Rp 40 miliar. Anggaran besar ini, kata Anhar, sebaiknya dimanfaatkan lebih bijak.
“Kita perlu juga mengingatkan bahwa dalam sejarah pembangunan Taman Samarendah. Banyak yang telah dikorbankan, termasuk pemindahan sekolah bersejarah seperti SMAN 1 dan SMPN 1,” ucapnya, Rabu(8/5/2024).
“Hal ini harus dihargai dan dipertimbangkan dengan baik sebelum melakukan pembongkaran,”paparnya.
Anhar menyarankan Pemkot Samarinda bisa memperbaiki Taman Samarendah dalam rangka perawatan saja. Upaya itu bisa menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta.
Anggaran yang ada bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang lebih mendesak. Contohnya akses air bersih dan pemenuhan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). (SY/ADV/DPRD Samarinda)