SAMARINDA – Hingga saat ini, masih ada beberapa desa di Kaltim yang belum merasakan aliran listrik. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun pun menyampaikan keprihatinannya. Padahal menurutnya, Kaltim adalah salah satu daerah yang terkenal dengan sumber energinya.
“Bahkan sebenarnya kita ini over energy. Jadi idealnya seluruh wilayah di Kaltim sudah bisa merasakan listrik,” kata Samsun, Jumat [27/10/2023]
Samsun menambahkan, sejatinya tak layak jika Kaltim masih memiliki daerah-daerah yang belum terpenuhi kebutuhan listriknya. Bahkan menurutnya, elektrifikasi di Kaltim seharusnya sudah mencapai angka 90 persen, bahkan lebih. Pun ada daerah yang belum teraliri listrik, kemungkinan karena lokasinya yang memang berada terlalu jauh dari sambungan listrik yang tersedia.
“Hal itu jangan dijadikan alasan. Saat ini sudah banyak alternatif yang bisa jadi solusi untuk persoalan seperti itu,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim, memang belum 100 persen daerah-daerah di Kaltim teraliri listrik. Rasio elektrifikasi Kaltim per 2022 lalu mencapai angka 93 persen. Pada tahun 2023 ini, Pemprov Kaltim menargetkan rasio elektrifikasi di Kaltim bisa mencapai angka 95 persen. Rasio elektrifikasi adalah perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga yang memiliki sumber penerangan baik dari PLN maupun listrik non-PLN dengan jumlah rumah tangga.
Pemprov Kaltim juga sudah menyusun regulasi untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Mulawarman melalui Peraturan Gubernur tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) dan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Elektrifikasi Daerah (RUED). [sia/ ADV DPRD Kaltim]






