Urban Farming, Disebut Bisa Jadi Solusi Untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda. [ist]

SAMARINDA Dalam periode tertentu, Samarinda kerap berhadapan dengan kenaikan harga pangan yang menyebabkan terjadinya inflasi. Kenaikan harga pangan tersebut disebabkan oleh berkurangnya pasokan kebutuhan bahan pokok, di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.

Merespons situasi itu, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim pun mendorong agar pemerintah bisa mengambil langkah serius, dalam menuntaskan dinamika harga pangan di Samarinda. Salah satunya dengan menggalakkan urban farming pada seluruh masyarakat Kota Tepian.

Karena Urban Farming bisa dilakukan di lahan yang sangat terbatas. Bahkan di pekarangan rumah juga bisa, ucap Abdul Rohim, pada Rabu, [18/10/2023].

Untuk informasi, Urban farming adalah praktik bercocok tanam dan peternakan yang dilakukan di lingkungan perkotaan. Praktik ini mencakup berbagai kegiatan seperti menanam sayuran, buah-buahan, bunga, dan bahkan beternak hewan, semuanya dilakukan di dalam kota.

Ia meyakini, jika sebagian besar penduduk Samarinda melakukan Urban Farming, maka sejumlah kebutuhan pokok, seperti sayur-mayur, cabai-cabaian akan bisa terpenuhi secara mandiri. Dengan begitu, jika ketersediaan stok di pasaran mengalami penurunan, maka permintaan masyarakat tak akan turut meningkat karena kebutuhannya sudah terpenuhi melalui Urban Farming yang mereka lakukan.

Berdasarkan hukum pasar kan, harga naik karena stok terbatas, tapi permintaan tinggi. Kalau permintaan sudah bisa dipenuhi secara mandiri, maka harga barang saya yakini akan cenderung stabil, tutupnya. [wan/ADV DPRD Samarinda].

Print Friendly, PDF & Email