Ekspor Kaltim Meningkat Hingga Juli 2023 dari Kepiting Hidup ke Singapura Hingga Batu Bara ke Cina

Infografis : Istimewa

SAMARINDA – Perdagangan internasional menjadi elemen vital dalam ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam konteks ekonomi makro, ekspor dari Kaltim memberikan kontribusi sekitar 44 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, mencatat perkembangan ekspor – impor sepanjang Juli 2023. Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi dinamika perdagangan internasional di wilayah Kalimantan Timur. Salah satunya adalah kenaikan harga batu bara yang terjadi pada akhir Juli 2023. Meskipun terjadi koreksi sebesar 7,35 persen dari awal bulan tersebut.

“Kenaikan ini sejalan dengan tingginya permintaan dari China, yang baru-baru ini mengakhiri larangan impor batu bara dari Australia,” ungkap Yusniar dalam pernyataan resmi dari BPS Kaltim pada Selasa (15/8/2023).

Di samping itu, juga terdapat peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Serta pengetatan pasokan minyak global dipicu oleh pemangkasan produksi dari OPEC+ terutama dari Arab Saudi dan Rusia. Tidak hanya itu, harga referensi CPO (Crude Palm Oil) juga meningkat akibat beberapa faktor, salah satunya adalah kekhawatiran terhadap penurunan produksi CPO karena cuaca kering dan panas, serta peningkatan impor CPO di India.

Fakta menarik lainnya adalah ekspor perdana komoditas kepiting hidup asal Balikpapan ke pasar Singapura. Kejadian ini juga ikut mempengaruhi dinamika perdagangan internasional di Kalimantan Timur pada Juli 2023.

Data dari BPS mengungkapkan bahwa nilai ekspor Kaltim pada Juli 2023 mencapai USD 1,76 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,85 persen dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Juni 2023. Apabila dibandingkan dengan periode Juli 2022, terjadi penurunan sebesar 51,09 persen.

Sementara itu, nilai impor Kaltim pada bulan Juli 2023 tercatat sebesar USD 457,02 juta. Atau mengalami kenaikan sebesar 19,65 persen jika dibandingkan dengan angka impor pada bulan Juni 2023. Namun, terjadi penurunan sebesar 38,76 persen jika dibandingkan dengan angka impor pada Juli 2022.

Berdasarkan data ekspor dan impor di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa neraca perdagangan Kaltim pada bulan Juli 2023 mencatat surplus sebesar USD 1,30 miliar. Surplus pada sektor nonmigas mencapai USD 1,48 miliar, sedangkan pada sektor migas terjadi defisit sebesar USD 183,02 juta. (KRV/pt)

Print Friendly, PDF & Email