Pantaukaltim.com, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim menyebut julmah Juru Sembelih di Kota Tepian masih terbilang sedikit. Pasalnya dari data yang ia terima, jumlah Juru Sembelih yang terdata memang hanya sekitar 500-an orang.
“Dari 500-an itu bahkan yang sudah mengantongi sertifikat hanya sekitar puluhan orang. Masih sangat sedikit, terlebih kita ingin menuju ke arah industry halal dan higienis,” jelas Rohim, Selasa (18/6/2024).
Dia membeberkan data dari komunitas yang berkaitan dengan Juru Sembelih Halal di Samarinda. Seperti Dakwah Sembelih Halal (DSA) dan Juru Sembelih Halal (Juleha).
Dari kedua komunitas yang terdata itu, jumlah juru sembelih yang bersertifikat masih sangat minim. Dari sekitar 300 anggota DSA, baru sekitar 20 yang bersertifikat. Sedangkan dari Juleha, dari sekitar 100 hingga 200 anggota, hanya 7 yang bersertifikat.
“Secara sumber daya manusia, kita masih sangat kekurangan. Karenanya kita ingin minta Pemkot Samarinda untuk membantu, bisa dengan melakukan pendataan. Sehingga datanya bisa lebih jelas dan terbarui lagi,” sambungnya.
Sementara itu, untuk Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) juru sembelihnya dinaungi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani).
Menurutnya dengan pendataan yang lebih massif, Pemkot Samarinda bisa lebih mudah untuk menentukan langkah demi meuwjudkan iklim industry halal dan higineis di Samarinda.
“Proses untuk mendapatkan sertifikat halal cukup rumit, sehingga diperlukan bantuan dan pembinaan,” pungkasnya.(wan/ADV/DPRD SMD)