KUTAI BARAT – Asisten III Setkab Kutai Barat, Sahadi membeberkan 7 langkah yang diambil Pemkab Kutai Barat dalam menekan stunting.
Stunting adalah kondisi anak yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Tujuh langkah tersebut, kata Sahadi :
Pertama, Pemkab Kubar sudah meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkab agar menyediakan wali data.
“Wali data tersebut tentunya berhubungan secara khusus percepatan penurunan stunting berdasarkan lingkup dan indicator,” ungkap dia, Minggu (1/10/2023).
Kedua, perlu adanya audit kasus stunting sebagai upaya untuk melakukan pemetaan penurunan stunting secara berjenjang dari kabupaten hingga kampung.
“Hal ini penting agar kita bisa memantau kasus per kasus yang sudah dilokalisir,” terang dia.
Ketiga, pemberian makanan tambahan. Pada bagian ini Pemkab bakal fokus pada asupan gizi. Dengan begitu, bakal dilakukan pemberian makanan tambahan untuk memperbaiki status gizi balita, ibu hamil atau calon pengantin.
Keempat, perlu adanya mini lokakarya. Melalui mini lokakarya ini, Pemkab akan memfasilitasi forum pertemuan yang merupakan penerapan dari manajemen penggerakan pelaksanaan di Puskesmas.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan.
Kelima, perlu adanya konvergensi dengan cara pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.
Kelima, perlu adanya LC Mil siap nikah siap hamil, di mana aplikasi LC Mil mencatat semua proses pendampingan yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga yang dibentuk BKKBN.
Keenam, orang tua asuh anak stunting.
“Semoga dengan 7 strategi ini kita bisa menekan angka stunting di Kutai Barat,” tegas Sahadi. [*/dtn]