SAMARINDA – Diketahui, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bersistem zonasi selalu memberikan kejadian yang menuai kritikan. Salah satunya minimnya jumlah sekolah di wilayah tertentu, sehingga peserta yang ada di zonasi tersebut kesulitan mendapatkan sekolah.
Hal ini pun dikritisi oleh Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor. Berdasarkan pengamatannya di lapangan, kurangnya jumlah sekolah di daerah yang padat penduduk, menjadi penghalang bagi calon pelajar yang ingin mengakses pendidikan sesuai dengan zonasinya.
Contohnya di Jalan Ahmad Yani. Dimana, tidak ada bangunan SMP di wilayah tersebut.
“Orang tua siswa pun merasa kebingungan dalam menyekolahkan anak-anak mereka. Terutama karena keterbatasan biaya,”kritiknya, Senin (6/5/2024).
Ia mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mampu memberi perhatian terkait masalah ini. Pemkot perlu memasitkan setiap anak memiliki akses yang sama dalam pendidikan yang berkualitas.
“Kita berharap bahwa dengan perbaikan yang berkelanjutan, pendidikan di Samarinda dapat menjadi lebih baik dan memberikan peluang yang lebih besar bagi generasi mendatang,”harapnya. (SY/ADV/DPRD Samarinda)