Pantaukaltim.com, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain membeberkan dua hal yang ia duga menjadi penyebab kuat terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Pertama, menurut dia minimnya pemahaman ilmu Agama menjadi salah satu penyebab utama orang-orang berani melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang juga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kekerasan dalam keluarga.
“Makanya saya selalu ingatkan pentingnya pendidikan agama untuk ditanamkan sejak dini,” kata Sani, Sabtu [13/4/2024].
Sani menambahkan, bahwa penting untuk seluruh pihak bisa melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk lingkungan di sekitar mereka. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan, khususnya dalam keluarga. “Terutama pada perempuan dan anak-anak,” sambungnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dan keselamatan anggota keluarga, khususnya perempuan dan anak-anak agar bisa mewujudkan kesejahteraan dan kondusifitas yang terjadi di lingkungan masyarakat Kota Samarinda.
Sani mengaku prihatin dengan beragam kejadian yang menimpa perempuan dan anak-anak di Samarinda. Bahkan dari data yang ia terima, Samarinda kini menjadi daerah dengan angka kekerasan tertinggi di Benua Etam. [dtn/ADV DPRD SMD]