Sani Bin Husein Kritisi Kurikulum Pendidikan yang Berganti-ganti

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.[istimewa]

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein mengkritisi kurikulum pendidikan yang kerap berganti. Ketika guru maupun pelajar baru saja beradaptasi dengan kurikulum lama, namun telah diharuskan belajar kembali melalui kurikulum baru.

Gonta-ganti kurikulum menjadi permasalahan. Karena Sani menilai bahwa kurikulum sebelumnya sebenarnya baik untuk diterapkan.

“Kalau kita lihat kurikulum kemarin baik atau tidak?, kalau baik kenapa diganti. Itu masalahnya, belum selesai satu kurikulum diganti lagi,” kritiknya, Senin (13/5/2024).

Jika menurut beberapa pihak kurikulum dulu tidak baik, Sani tidak terima. Karena itu sama saja menghina orang-orang yang pernah sekolah.

“Karena kita semua ini produk kurikulum yang dulu, dan buktinya kita berhasil, saya berhasil, pak walikota berhasil. Berarti kita tidak bisa menghina kurikulum yang dulu,” jelasnya.

Kendati demikian, dirinya menganggap kurikulum sekarang masih masa percobaan, yakni Kurikulum Merdeka. Sehingga guru – guru yang saat ini malah lebih sibuk mengurus administratif. Buat laporan – laporan yang membuat para guru saat ini kebingungan.

Bahkan, Sani memprediksi jika Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) ganti, kurikulum pun berganti.(SY/ADV/DPRD Samarinda)

Print Friendly, PDF & Email